Kamis, 31 Oktober 2013

Isolasi Dan Pemurnian Senyawa Flavonoid dari Kulit Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)

       I. FLAVONOID
 
Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mengandung C5 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan carbon. Cincin A mamiliki karakteristik bentuk hidroksilasi floroglusinol atau resorsinol, dan cincin B biasanya 4-, 3,4- atau 3,5,4-terhidroksilasi.
 
  Struktur dasar flavonoid:
 
 
II.  CONTOH CARA KERJA: Isolasi Dan Pemurnian Flavonoid dari Kulit Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
a.      Tujuan
1)      Dapat mengekstraksi kulit buah mahkota dewa dengan metode perkolasi
2)      Dapat mengisolasi flavonoid dari Kulit Buah Mahkota Dewa dengan metode KLT preparatif
3)      Dapat melakukan pemurnian hasil isolasi flavonoid dengan KLT 2 dimensi

b.      Metode
1)      Alat
a)      Seperangkat alat perkolasi
b)      Seperangkat alat KLT
c)      Seperangkat alat spektrofotometri UV
d)     Rotary evaporator
e)      Tabung reaksi
f)       Corong pisah
g)      Gelas ukur
h)      Gelas Beaker
i)        Pipet
j)        Spatula
k)      Pengaduk kaca
l)        Penggaris

2)      Bahan
a)      Serbuk kulit buah mahkota dewa
b)      Kapas
c)      Aquades
d)     Asam asetat pa
e)      Metanol pa
f)       Butanol pa
g)      Plat silika 60F
h)      Silika 60F
i)        Kertas saring

3)      Cara kerja
a)        Ekstraksi serbuk buah Mahkota dewa
 Ditimbang 10 gram serbuk mahkota dewa, dimasukkan kedalam alat perkolator, diekstraksi dengan larutan n-heksan.
Residu diekstraksi dengan menggunakan metanol dengan perkolator sampai jernih (dicatat volume metanol dan sari metanol)
Sari metanol dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, ekstrak pekat yang diperoleh ditimbang dan disimpan dalam wadah tertutup.
Dilakukan penjenuhan bejana oleh uap pengembang, pengembang yang digunakan : n-heksan, metanol, BAW 4:1:5, dan BAW 9:2:6
Ekstrak metanol ditotolkan pada plat KLT 2x10 cm, dilakukan pengembangan plat KLT setelah bejana jenuh.
Dideteksi bercak pada sinar tampak dan lampu UV 254 nm dan 366 nm.
Dicatat warna bercak dan Rf dari setiap pengembang yang digunakan, ditentukan eluen yang paling baik dan digunakan untuk pemisahan dengan KLT preparatif.

b)      Pemurnian Flavonoid menggunakan KLT preparatif
Pemisahan flavonoid menggunakan KLT preparatif dilakukan pada plat KLT 5x10 cm, pengembang yang digunakan adalah pengembang terbaik pada deteksi awal.
Dideteksi dengan menggunakan lampu UV 366 nm, bercak dengan pita ditandai dengan pensil.
Bercak yang ditandai dikerok dan dilarutkan dalam metanol.
Dilakukan identifikasi menggunakan spektrofotometer UV dengan λ 256 nm.

c)      Pembuktian kemurnian flavonoid
Dilakukan dengan teknik KLT 2 dimensi, pengembangan dilakukan pada plat KLT 6x6 cm.
Ekstrak metanol ditotolkan 1 cm dari tepi bawah kanan
Pengembang pertama yang digunakan adalah pengembang terbaik dari identifikasi awal, pengembang kedua menggunakan pelarut asam asetat 15%.
 Plat dielusi pada posisi 90° dari kondisi mula-mula
 
Cara menggunakan alat perkolator
Alat perkolator sebelumnya harus dibersihkan dulu utntuk menghilangkan pengotor. selanjutnya masukkan kapas kedalam alat perkalator, dipadatkan. Tinggi kira-kira sama dengan diameter perkolator tsb. masukkan kertas saring diatas kapas sesuai dengan ukuran perkolator (bulat), setelah itu tambhakan simplisia yang akan diekstraksi (yang sebelummya telah dibasahkan dengan pelarut yang digunakan), padatkan kemudia kembali masukkan kertas saring diatasnya. setelah itu, tambahkan pelarut hingga semua simplisia terendam. Setelah itu pelarut dialirkan, saat pelarut telah sampai dibatas paling atas simplisia, segera tambahkan pelarut lagi.

Cara pembuatan pengembang BAW
BAW --> Buthanol, Acetic acid, Water
Ukur masing-masing jumlah volume sesuai dengan yang dibutuhkan. Campurkan kedalam corong pisah, kemudian gas di keluarkan. Diamkan minimal 1 x 24 jam (terjadi pemisahan 2 fase). Bagian yang digunakan adalah yang atas.

Pemilihan eluen terbaik berdasarkan jumlah spot yang dihasilkan, semakin banyak spot, maka semakin baik eluen tersebut.

Cara pembuatan plat KLT preparatif
Timbang 30 gram silika kemudian dilarutkan dalam 60mL aquades. Dibuat plat KLT dengan ketebalan 0,25 mm. Lakukan pekerjaan ini dengan cepat.

Deteksi dengan Spektrofotometer UV 
Speoktrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitan atau serapan suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.

Unsur-unsur penting dalm spektorfotometer
1. Sumber lampu: lampu duetrium digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visible (pada panjang gelombang 350-900 nm)
2. Monokromator: diginakan untuk memperoleh sumber sianr yang monokromatis
3. Kuvet: tempat sampel
4. Detektor: pemberi respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang yang selanjutnya dibaca pada sistem komputer
5. Amplifier
6. Sistem pembacaan

Pustaka
1.      Anonim. 2003. Ilmu Galenika. Dinas Kesehatan. Jakarta. 64-65
2.      Sastrohamidjojo, Hardjono., 2001, Kromatografi, Liberty, Yogyakarta.
3.      Hostettmann, K., dkk., 1995, Cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.
4.      Rahman, Abdul., dkk., 2008, Kimia Farnmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
5.      Sastrohamidjojo, Hardjono. 1996. Sintesis Bahan Alam. UGM Press. Yogyakarta. 140
 
PERMASALAHAN :
 
1. Pada Ekstraksi senyawa Flavonoid pada kulit buah mahkota dewa,Dilakukan penjenuhan bejana oleh uap pengembang, pengembang yang digunakan : n-heksan, metanol, BAW 4:1:5, dan BAW 9:2:6. yang ingin saya tanyakan pada pengembang yang di gunakan terdapat perbandingan BAW ( Butanol, Asam Asetat, Air ) 4 : 1 : 5 dan BAW 9 : 2 : 6, Mengapa pada mengisolasi senyawa flavonoid dilakukan  dengan 2 Pengembang  Butanol : Asam Asetat : Air  dengan perbandingan yg berbeda? dan bagaiman cara kita mengatur/ menentukan perbandingannya?
2.  pada pemurnian Flavonoid pada artikel diatas yaitu Pemisahan flavonoid menggunakan KLT preparatif dilakukan pada plat KLT 5x10 cm, pengembang yang digunakan adalah pengembang terbaik pada deteksi awal. bagaimana cara kita menentukan pengembang yang terbaik ataupun yang kurang baik, dalam proses pemurnian senyawa flavonoid tersebut?
 

2 komentar:

  1. saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudara yang no 1 .
    Mengapa pada mengisolasi senyawa flavonoid dilakukan dengan 2 Pengembang Butanol : Asam Asetat : Air dengan perbandingan yg berbeda karena kedua metode ini digunakan hanya untuk membandingkan mana yang memberikan hasil terbaik dalam uji flavonoid ini.
    Ekstraksi cair-cair (corong pisah) ini digunakan untuk memisahkan komponen kimia diantara pelarut yang tidak dapat saling bercampur. Komponen kimia akan terpisah sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap .Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulangkali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit .
    Pemilihan eluen terbaik berdasarkan jumlah spot yang dihasilkan, semakin banyak spot, maka semakin baik eluen tersebut.
    terima kasih

    BalasHapus
  2. berdasarkan artikel anda,

    Cara pembuatan pengembang BAW
    BAW --> Buthanol, Acetic acid, Water
    Ukur masing-masing jumlah volume sesuai dengan yang dibutuhkan. Campurkan kedalam corong pisah, kemudian gas di keluarkan. Diamkan minimal 1 x 24 jam (terjadi pemisahan 2 fase). Bagian yang digunakan adalah yang atas.
    Pemilihan eluen terbaik berdasarkan jumlah spot yang dihasilkan, semakin banyak spot, maka semakin baik eluen tersebut.

    berdasarkan artikel tersebut, pemilihan pengembang yang baik adalah sesuai dengan spot yang dihasilkan.
    untuk membuat pengembang yang baik dan kurang baik adalah sesuai dengan spot tersebut, jika spot yang dihasilkan banyak maka pengembangnya baik. jika spot yang dihasilkan sedikit maka pengembangnya kurang baik...

    terimakasih

    BalasHapus