Minggu, 17 November 2013

BIOAKTIVITAS ALKALOID PADA KAFEIN

KAFEIN

Kafein 1,3,7-trimetil-1H-purin-2,6(3H,7H0-dion, rumus molekul C8H10N4O2, merupakan alkaloid ksantin (purin), terutama di temukan dalam daun teh (Camelia sinensis) dan biji kopi (Coffee arabica). Kafein memiliki sifat fisis seperti berbentuk Kristal dengan warna putih, memiliki titik leleh 234ยบC, larut dalam air (15 mg/mL) dan kloroform serta memiliki rasa yang agak pahit (British Pharmacopeia, 1993).
Kafein merupakan senyawa alkaloid dari keluarga methylxanthine yang dapat ditemukan dalam daun, biji ataupun buah dari hampir 63 spesies tanaman di dunia. Sumber kafein yang paling sering ditemukan adalah kopi, biji kokoa, kacang kola, dan daun teh (Wanyika et al, 2010).
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat dan stimulan metabolik yang poten, dan digunakan untuk bersenang-senang atau untuk menghilangkan kecapekan fisik, serta untuk mengembalikan kewaspadaan mental. Kafein pertama merangsang sistem saraf pusat pada level yang tinggi menghasilkan kewaspadaan yang meningkat, alir pikiran yang lebih jernih dan lebih cepat, konsentrasi yang meningkat, dan koordinasi tubuh yang lebih baik. Kafein juga digunakan dengan ergotamine dalam pengobatan migraine dan sakit kepala, dan juga untuk mengatasi rasa kantuk yang disebabkan oleh antihistamin (Sarker dan L.Nahar, 2009).
                                                

Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi dan teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh dengan sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat. Berikut adalah kandungan kafein dalam beberapa produk :

Produk
Kandungan Kafein
Secangkir Kopi
Secangkir Teh     
Sebotol Coca-cola
Minuman energi (Kratingdaeng, M-150, Galin Bugar, dll)
Kopi Instan
Kopi Moka (mentah)
Kopi Moka (sangrai)
Kopi Robusta Jawa
Kopi Arabika
Kopi Liberika (mentah)
Kopi Liberika (sangrai)
85 mg
35 mg
35 mg
50 mg
2.8 – 5.0%
1.08%
0.82%
1.48%
1.16%
1.59%
2.19%
(Hermanto, 2007)


Efek Farmakologis (Manfaat)
Kafein merupakan suatu stimulant (memicu terbentuknya) sistem saraf pusat dan metabolit, yang keduanya dikeluarkan dan secara medis dapat mengurangi rasa capek dan mengembalikan mental saat lemah. Kafein untuk stimulat pada system saraf pusat terjadi pada saat konsentrasi tinggi, sehingga meningkatkan kewaspadaan / kesiapan dan kemampuan jelajah, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik. Dalam tubuh, kafein dimetabolisme menjadi beberapa senyawa yang dapat dilihat pada gambit dibawah ini:
Gambar 2. Metabolism kafein dalam tubuh
Kafein dimetabolisme dalam hati menjadi tiga metabolit primer, yaitu: paraxanthine (84%), theobromine (12%), and theophylline (4%). Kafein diabsorbsi (diserap) oleh lambung dan usus halus 45 menit setelah pemberian. Fungsi ketiga metabolit tersebut didalam tubuh adalah sebagai berikut:
1. Paraxanthine (84%): untuk meningkatkan lipolisis (lisis terhadap lemak), dan meningkatkan gliserol dan asam lemak bebas dalam plasma darah.
2. Theobromine (12%): memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan volume urin.
3. Theophylline (4%): relaksasi otot halus pada bronkus, dan digunakan untuk mengobati penyakit asma.
Kebutuhan kafein yang tepat untuk menghasilkan efek, bervariasi terhadap masing-masing orang tergantung pada ukuran tubuh dan derajat toleransinya terhadap kafein. Mengkonsumsi kafein tidak mengurangi keperluan untuk tidur, tetapi hanya untuk mengurangi rasa capek.
Kafein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau perangsang sistem saraf pusat yang lain. Pengambilan kafein secara berkelanjutan akan menyebabkan badan menjadi toleran dengan kehadiran kafein. Oleh itu, jika pengambilan kafein diberhentikan (proses ini dinamakan “penarikan” atau “tarikan”), badan menjadi terlalu sensitif terhadap adenosin menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan sebagainya. 

Efek Negatif ( Racun)
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan intoksikasi kafein. Gejala penyakit inii ialah keresahan, kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing (diuresis), dan masalah gastrointestial. Gejala-gejala ini bisa terjadi walaupun hanya 250 mg kafein yang diambil. Jika lebih 1 g kafeina diambil dalam satu hari, gejala seperti kejangan otot (muscle twitching), kekusutan pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada denyutan jantung) dan bergejolaknya psikomotor (psychomotor agitation) bisa terjadi. Intoksikasi kafein juga bisa mengakibatkan kepanikan dan penyakit kerisauan.
Pengambilan kafein secara berkelanjutan akan menyebabkan badan menjadi toleran dengan kehadiran kafein. Oleh itu, jika pengambilan kafein diberhentikan (proses ini dinamakan “penarikan” atau “tarikan”), badan menjadi terlalu sensitif terhadap adenosin menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan sebagainya.

                  Kafein dapat merangsang pelepasan bahan-bahan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Kafein mempunyai efek terhadap kecepatan dan kekuatan kontraksi otot polos terutama pada usus dan saluran kemih, kafein juga mempengaruhi mood atau perasaan seseorang sehingga pada tahap tertentu menyebabkan depresi, gelisah, cepat marah, gugup, mudah mengantuk dan mudah capek.
Kafein juga mempunyai efek yang lain yaitu menghambat proliferasi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblas. Adanya hambatan tersebut diduga dapat menyebabkan osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang dapat mengenai keseluruhan tulang. Efek dari konsumsi kafein terhadap tulang, melibatkan penghambatan aktivitas osteoblas secara langsung maupun tidak langsung. Keseimbangan mineral tulang diatur oleh aktivitas dari osteoblas.
 
 Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.
      Kopi sebuah minum favorit yang disukai banyak kalangan, meskipun demikian kopi juga memiliki efek negatif dan positif bagi kesehatan. Efek negatif kopi dapat terjadi karena racikan yang kurang tepat. Jika diracik dengan baik, kopi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

 1. Melindungi jantung.
Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi.

2. Mencegah diebetes
Antioksidan kopi, khususnya asam klorogenat dan guinides, memainkan peranan untuk meningkatkan sel tubuh terhadap insulin yang membantu mengatur gula darah. Faktanya, orang yang minum kopi setiap harinya memiliki risiko lebih rendah terkena 2 tipe diabetes, menurut beberapa penelitian.

3. Menjaga kesehatan hati
Kopi juga bisa meminimalkan risiko munculnya sirosis dan penyakit hati lainnya. Satu analisa dari sembilan penelitian menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker hati sebanyak 43%. Hal ini karena peran antioksidan dan kafein di dalamnya.

4. Meningkatkan kekuatan otak
Minum kopi secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer, sama halnya seperti Parkinson. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi menangkal kerusakan sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih maksimal sehingga otak bekerja lebih baik.

5. Membantu menghilangkan sakit kepala
Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain. Walaupun begitu belum ada penelitian yang membuktikan bagaimana cara kafein menghilangkan sakit kepala, namun para peneliti meyakini bahwa kafein meningkatkan aktivitas sel otak yang mengakibatkan pembuluh darah di sekitarnya menegang.
"Penegangan pembuluh darah ini membantu menghilangkan tekanan yang mengakibatkan rasa sakit," ujar Robert Shapiro, M.D., Ph.D., profesor saraf dan Director the Headache Clinic dari Universitas Vermont Medical School.
Namun, di balik kenikmatannya, kopi menyimpan efek negatif bagi mereka yang tidak mengetahui cara minum kopi yang baik. Minum kopi berlebihan bisa menimbulkan dampak buruk, antara lain, meningkatnya kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang akan membuat darah lebih pekat.
Selain itu, kopi akan sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, karena kafein dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Bagi wanita hamil, kopi dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi. Kopi pun mengakibatkan tulang keropos. Bagi penderita maag, kopi adalah musuh besar yang harus dihindari karena kafein meningkatkan produksi asam lambung. Kopi pun membuat gelisah, insomnia, dan tremor (tangan bergetar).
Untuk dapat menghindari efek negatif pada kopi, pilih racikan kopi tanpa tambahan gula dan susu, serta mengurangi dosis kopi yang Anda minum setiap harinya. Selain itu, pilih juga jenis kopi yang tanpa kafein. Dan agar 'racun' dalam kopi bisa diminimalisasi, jangan lupa untuk selalu konsumsi 2 gelas air putih untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum.
 
PERMASALAHAN :
 
1. Pada artikel sy diatas bahwa Kafein juga mempunyai efek yang lain yaitu menghambat proliferasi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblas. Adanya hambatan tersebut diduga dapat menyebabkan osteoporosis. yang ingin sy tanyakan bagaimana kerja aktivitas kafein dalam menghambat poligerasi sel-sel pembentuk tulang sehingga dpt menyebabkan osteoporosis?
 
2. Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi. yang ingiin sy tanyakan bagaimana kerja antioksidan pada kopi sehingga risiko terkena strokenya lebih rendah dibandingkan yang tidak minum kopi?  
Salah satu untuk dapat menghindari efek negatif pada kopi, pilihlah racikan kopi tanpa tambahan gula dan susu, yang ingin sy tanyakan lg bagaimana pendapat anda tentang produk2 kopi seperti whitecoffe, dan produk2 kopi yg begitu populer sekarang yang didalamnya juga terdapat racikan gula, susu, dan kopi didalamnya apakah itu juga memberi efek negatif yg besar untuk tubuh kita? jelaskan alasan anda.

TERIMAKASIH.

2 komentar:

  1. Jawaban atas pertanyaan no 1
    Menurut Susan Brown Ph.D, seorang ahli nutrisi dan Kepala Proyek Pendidikan Osteroposis (Osteophorosis Education Project), di AS, minuman yang mengandung kafein dapat menghalangi penyerapan mineral dan kalsium di dalam tubuh. Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein lebih dari 4 cangkir sehari berarti selain menghabiskan mineral yang ada di dalam tubuh kita, seperti magnesium, sodium dan klorida juga dapat mengurangi kandungan kalsium pada tulang. Akibatnya akan terjadi pengeroposan tulang. Beberapa studi telah dilakukan dan berhasil memberi kesimpulan bahwa para wanita sangat rawan terhadap kafein. Terutama bagi wanita dengan usia yang mendekati 40 tahun -situs hanyawanita-

    Sedangkan pada situs yang lainnya berpendapat bahwa hasil penelitian mutakhir telah menerbitkan harapan baru: mereka yang biasa minum teh sejak mudanya, risikonya terkena osteoporosis menjadi jauh berkurang. Hal ini terungkap dalam laporan hasil penelitian Verona M Hegarty (2000) dan para peneliti dari Clinical Gerontology Unit, University of Cambridge School of Medicine serta Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris, yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition (2000). Hasilnya, ukuran BMD tulang-tulang peminum teh secara signifikan lebih besar dari pada kelompok bukan peminum teh. Ukuran BMD yang besar menunjukkan kekerasan tulang sehingga tidak mudah rapuh. Temuan tersebut menambah satu lagi manfaat kesehatan minum teh sekaligus paradoks teh. Soalnya selama ini ada anggapan bahwa tanin menghambat penyerapan dan kafein meningkatkan kehilangan kalsium tubuh, mineral utama yang diperlukan untuk pembentukan dan menjaga kesehatan tulang. Ternyata efek negatif tersebut tidak berlaku pada tanin dan kafein teh. -situs outea-

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan menjawab pertanyaan anda yang nomor 2
    bagaimana kerja antioksidan pada kopi sehingga risiko terkena strokenya lebih rendah dibandingkan yang tidak minum kopi?
    Dalam sebuah jurnal neurologi terbitan Amerika disebutkan, kafein memberi perlindungan yang baik kepada sel-sel otak dari kerusakan akibat pengaruh radikal bebas yang memaparnya.
    Kinerja senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antioksidan dari kopi terbilang efektif. Efektivitas tersebut terbentuk karena kafein merupakan pelindung otak yang baik dari kekurangan oksigen yang menimbulkan kerusakan iskemik pada otak saat radikal bebas menyerangnya. Dan kafein merupakan zat pelindung sistem saraf yang dapat membantu mencegah kerusakan otak yang menyebabkan terjadinya stroke.

    BalasHapus