Senyawa flavonoid adalah senyawa yang
mengandung C5 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan
carbon. Cincin A mamiliki karakteristik bentuk hidroksilasi floroglusinol atau
resorsinol, dan cincin B biasanya 4-, 3,4- atau 3,5,4-terhidroksilasi.
Struktur
dasar flavonoid:
II. CONTOH CARA KERJA: Isolasi Dan Pemurnian Flavonoid
dari Kulit Buah Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpa)
a.
Tujuan
1) Dapat
mengekstraksi kulit buah mahkota dewa dengan metode perkolasi
2) Dapat
mengisolasi flavonoid dari Kulit Buah Mahkota Dewa dengan metode KLT preparatif
3) Dapat
melakukan pemurnian hasil isolasi flavonoid dengan KLT 2 dimensi
b.
Metode
1)
Alat
a) Seperangkat
alat perkolasi
b) Seperangkat
alat KLT
c) Seperangkat
alat spektrofotometri UV
d) Rotary evaporator
e) Tabung
reaksi
f) Corong
pisah
g) Gelas
ukur
h) Gelas
Beaker
i)
Pipet
j)
Spatula
k) Pengaduk
kaca
l)
Penggaris
2)
Bahan
a) Serbuk
kulit buah mahkota dewa
b) Kapas
c) Aquades
d) Asam
asetat pa
e) Metanol
pa
f) Butanol
pa
g) Plat
silika 60F
h) Silika
60F
i)
Kertas saring
3)
Cara kerja
a)
Ekstraksi
serbuk buah Mahkota dewa
Ditimbang 10
gram serbuk mahkota dewa, dimasukkan kedalam alat perkolator, diekstraksi
dengan larutan n-heksan.
|
Residu
diekstraksi dengan menggunakan metanol dengan perkolator sampai jernih
(dicatat volume metanol dan sari metanol)
|
Sari metanol
dipekatkan dengan menggunakan rotary
evaporator, ekstrak pekat yang diperoleh ditimbang dan disimpan dalam
wadah tertutup.
|
Dilakukan
penjenuhan bejana oleh uap pengembang, pengembang yang digunakan : n-heksan,
metanol, BAW 4:1:5, dan BAW 9:2:6
|
Ekstrak
metanol ditotolkan pada plat KLT 2x10 cm, dilakukan pengembangan plat KLT
setelah bejana jenuh.
|
Dideteksi bercak
pada sinar tampak dan lampu UV 254 nm dan 366 nm.
|
Dicatat warna
bercak dan Rf dari
setiap pengembang yang digunakan, ditentukan eluen yang paling baik dan
digunakan untuk pemisahan dengan KLT preparatif.
|
b)
Pemurnian
Flavonoid menggunakan KLT preparatif
Pemisahan
flavonoid menggunakan KLT preparatif dilakukan pada plat KLT 5x10 cm,
pengembang yang digunakan adalah pengembang terbaik pada deteksi awal.
|
Dideteksi
dengan menggunakan lampu UV 366 nm, bercak dengan pita ditandai dengan
pensil.
|
Bercak yang ditandai dikerok dan
dilarutkan dalam metanol.
|
Dilakukan identifikasi menggunakan
spektrofotometer UV dengan λ 256 nm.
|
c)
Pembuktian
kemurnian flavonoid
Dilakukan
dengan teknik KLT 2 dimensi, pengembangan dilakukan pada plat KLT 6x6 cm.
|
Ekstrak metanol ditotolkan 1 cm dari
tepi bawah kanan
|
Pengembang
pertama yang digunakan adalah pengembang terbaik dari identifikasi awal,
pengembang kedua menggunakan pelarut asam asetat 15%.
Plat dielusi pada posisi 90° dari
kondisi mula-mula
|
Cara menggunakan alat perkolator
Alat
perkolator sebelumnya harus dibersihkan dulu utntuk menghilangkan
pengotor. selanjutnya masukkan kapas kedalam alat perkalator,
dipadatkan. Tinggi kira-kira sama dengan diameter perkolator tsb.
masukkan kertas saring diatas kapas sesuai dengan ukuran perkolator
(bulat), setelah itu tambhakan simplisia yang akan diekstraksi (yang
sebelummya telah dibasahkan dengan pelarut yang digunakan), padatkan
kemudia kembali masukkan kertas saring diatasnya. setelah itu, tambahkan
pelarut hingga semua simplisia terendam. Setelah itu pelarut dialirkan,
saat pelarut telah sampai dibatas paling atas simplisia, segera
tambahkan pelarut lagi.
Cara pembuatan
pengembang BAW
BAW --> Buthanol, Acetic acid, Water
Ukur
masing-masing jumlah volume sesuai dengan yang dibutuhkan. Campurkan kedalam
corong pisah, kemudian gas di keluarkan. Diamkan minimal 1 x 24 jam (terjadi
pemisahan 2 fase). Bagian yang digunakan adalah yang atas.
Pemilihan
eluen terbaik berdasarkan jumlah spot yang dihasilkan, semakin banyak spot,
maka semakin baik eluen tersebut.
Cara pembuatan plat KLT
preparatif
Timbang
30 gram silika kemudian dilarutkan dalam 60mL aquades. Dibuat plat KLT dengan
ketebalan 0,25 mm. Lakukan pekerjaan ini dengan cepat.
Deteksi dengan Spektrofotometer UV
Speoktrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitan atau serapan suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Unsur-unsur penting dalm spektorfotometer
1. Sumber lampu: lampu duetrium digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visible (pada panjang gelombang 350-900 nm)
2. Monokromator: diginakan untuk memperoleh sumber sianr yang monokromatis
3. Kuvet: tempat sampel
4. Detektor: pemberi respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang yang selanjutnya dibaca pada sistem komputer
5. Amplifier
6. Sistem pembacaan
Deteksi dengan Spektrofotometer UV
Speoktrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitan atau serapan suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Unsur-unsur penting dalm spektorfotometer
1. Sumber lampu: lampu duetrium digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visible (pada panjang gelombang 350-900 nm)
2. Monokromator: diginakan untuk memperoleh sumber sianr yang monokromatis
3. Kuvet: tempat sampel
4. Detektor: pemberi respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang yang selanjutnya dibaca pada sistem komputer
5. Amplifier
6. Sistem pembacaan
Pustaka
1.
Anonim. 2003. Ilmu Galenika. Dinas Kesehatan. Jakarta.
64-65
2.
Sastrohamidjojo,
Hardjono., 2001, Kromatografi,
Liberty, Yogyakarta.
3.
Hostettmann,
K., dkk., 1995, Cara Kromatografi
Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.
4.
Rahman, Abdul.,
dkk., 2008, Kimia Farnmasi Analisis,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
5.
Sastrohamidjojo,
Hardjono. 1996. Sintesis Bahan Alam.
UGM Press. Yogyakarta. 140
PERMASALAHAN :
1. Pada Ekstraksi senyawa Flavonoid pada kulit buah mahkota dewa,Dilakukan
penjenuhan bejana oleh uap pengembang, pengembang yang digunakan : n-heksan,
metanol, BAW 4:1:5, dan BAW 9:2:6. yang ingin saya tanyakan pada pengembang yang di gunakan terdapat perbandingan BAW ( Butanol, Asam Asetat, Air ) 4 : 1 : 5 dan BAW 9 : 2 : 6, Mengapa pada mengisolasi senyawa flavonoid dilakukan dengan 2 Pengembang Butanol : Asam Asetat : Air dengan perbandingan yg berbeda? dan bagaiman cara kita mengatur/ menentukan perbandingannya?
2. pada pemurnian Flavonoid pada artikel diatas yaitu Pemisahan
flavonoid menggunakan KLT preparatif dilakukan pada plat KLT 5x10 cm,
pengembang yang digunakan adalah pengembang terbaik pada deteksi awal. bagaimana cara kita menentukan pengembang yang terbaik ataupun yang kurang baik, dalam proses pemurnian senyawa flavonoid tersebut?